Senin, 30 September 2013

Weekend Story

Ke Mother and Baby Fair ini sudah direncanakan dari jauh hari. Gak ada yang khusus mau dibeli, secara tole sudah besar so gak ada printilan yang wajib punya. Paling-paling datang lihat-lihat trus beli kalo ada yang dirasa perlu.

Pagi-pagi habis sarapan langsung siap-siap deh berangkat. Yah begini ini nasib tinggal di udik *lebay* kalau mau ke kota musti pagi buta biar puas dalam sekali jalan.

Sampai Balai Kartini tidak seramai yang kubayangkan. Mungkin juga karena masih pagi.
Parkir aja gampang banget dapatnya. Gak kayak tahun lalu yang muter-muter gak dapat parkir sampai akhirnya parkir di gedung sebelahnya. Kayaknya perlu dipertimbangkan lagi event tahun depan ganti tempat yang lebih representatif jadi nyaman untuk anak-anak ikutan shopping dan juga cari parkirnya lebih leluasa.

Dengan menunjukkan majalah Mother & Baby bisa dapat tiket masuk untuk 3 orang. Anak di bawah 5 tahun free entry. Berhubung cuma berdua, sisa 1 tiket dikasih ke orang yang lagi antri beli tiket deh.
Begitu masuk, muter-muter di tiap stand. Langsung deh kepikiran apa yang mau dibeli.
Dan inilah hasil belanjaannya, sesuai dengan kebutuhan.
Baju menyusui 3 biji doank, pelampung renang untuk Nathan yang model vest, sama botol minum untuk Nathan.
Nyari training pants untuk Nathan tapi gak nemu yang cocok motif dan ukurannya :(

Pas jam makan siang, urusan cuci mata dan belanja selesai. Kami cabut ke daerah Senayan.
Makan siang di Lapo Ni Tondongta yang menyediakan makanan khas Batak. Tentunya gak halal, ya.
Sudah beberapa kali kami makan di sini. Sukaaa banget..
Lokasi tepatnya di Jln. Gelora Los A1. Persis di sebelah lapangan tembak senayan.
Meskipun tempatnya panas, jam berapapun ke sini, gak pernah sepi.

Menu maksi pilihan kami Sangsang B2 (15ribu), B2 panggang (15ribu), sop B2 (15ribu), sayur daun singkong (5ribu) dan nyemil lapat (4ribu). Murah banget! Babi panggangnya empuk dan bumbunya pas. Seporsi bakal kurang. Sangsang dan sopnya juga dagingnya empuk. Kuah sopnya bening, berasa banget kaldunya yang gurih.
Kenyang maksi, pulang ke rumah. Balik ke Serpong nan damai. Hahaha....
Sisa hari dihabiskan di rumah santai-santai.

Minggunya pulang gereja juga santai di rumah sampai sore. Sorenya ke rumah Mbahe Nathan, sekalian mau renang plus nyobain pelampung baru. Tapi ibuk dudul ini malah lupa bawa baju renang. Ingatnya cuma bawa baju ganti doank. Hihihi... Gak mungkin donk Nathan nyemplung kolam gak ditemeni ibuknya?! Batal deh renangnya...

"Minggu depan deh, Nathan kita nganyari pelampungnya" :)

Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

Kamis, 26 September 2013

Nugget Sapi

Anak kicik ini lagi gak mood makan sup atau yang berkuah. Otomatis gak makan sayur.

Emaknya donk jungkir balik *lebay* cari alternatif biar makan sayur.

Pertama jamur tiram digoreng pake tepung crispy. Sakseis...
Berikutnya bikin nugget yang dicampur pake sayur. Juga sakseis..

Ini sih dadakan banget bikin nugget, alias gak pake planning. Jadi seperti biasa, maksud kata mo bikin nugget pake resep a la celebrity chef tapi jadinya malah nugget ala kadarnya.
Hehehe... Tapi teteeeep dibikin dengan penuh cinta dan pastinya sehat.

Bahan :
200 gr daging sapi giling
6 kuntum brokoli, cincang
1/2 buah bawang bombay, cincang
1 siung bawang putih, parut
1 butir telur
2 sdm oatmeal instan
1 sdm tepung maizena
3 sdm keju parut
1 sdm mayones
Lada garam secukupnya

Bahan pelapis:
1 butir telur, kocok lepas
Breadcrumbs / tepung roti

Cara membuat :
Campur semua bahan jadi 1, untuk oatmeal dan maizena dimasukkan sedikit-sedikit untuk memastikan kepadatan. Kalau masih lembek, bisa ditambah oatmeal.
Masukkan bahan nugget di loyang yang sudah dioles minyak (saya pake aluminium foil, gak pake minyak lagi deh).
Kukus selama 30 menit. Dinginkan.
Potong-potong sesuai selera.
Celupkan dalam kocokan telur kemudian balur dengan tepung roti.
Kalau mau lebih crispy, bisa diulang lapisan telur dan tepung rotinya.
Goreng deh...

Nyam nyam nyammm...
Kalau mau bikin porsi banyak, setelah dilapis telur dan tepung roti, simpan di freezer. Sayuran bisa diganti dengan wortel. Dagingnya bisa diganti ayam.

Berhubung ini porsi imut, sisanya dimasukkan chiller aja. Habis dalam sehari. Yang jelas Nathan doyan banget..

Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

Selasa, 17 September 2013

Bale Lombok

Sebenarnya sudah 2 kali makan di tempat ini. Alamat tepatnya di Jl. Tanah Abang II No. 103 (Jl. Cideng) Jakarta Pusat.
Pertama kalinya gak sengaja aja mampir. Pas terjebak macet parah dari Monas mau ke Tomang.
Lihat plang-nya langsung aja masuk parkir.
Kedua kalinya sengaja mampir karena sudah tahu rasanya gak mengecewakan.

Kesan pertama begitu masuk Bale Lombok, tempatnya sejuk, bersih, homy. Disediakan juga meja untuk lesehan. Menunya gak melulu makanan khas Lombok. Masakan Indonesia yang lain juga ada.

Baik kunjungan pertama maupun kedua, makanan yang dipesan sama.
Ayam betutu dan ayam bakar taliwang.


Ayam bakar maupun ayam betutunya empuk, bumbunya pas dan meresap sampai ke dalam. Pedasnya juga pas bagi yang doyan pedas. Sekali suap pasti mau lagi dan lagi. Harganya lupa berapa persisnya, yang jelas gak nyampe IDR 40ribu per porsi. Masih masuk akal kok.

Selain ayam, pernah juga pesan sop buntut untuk Nathan. Dagingnya banyak,empuk, kuahnya gurih sedap.

Pengen ke sana lagi? Tentunya!

When I was Young....

Jaman SD sih gak ada yang namanya aturan jam malam.
Soalnya ya memang gak ada pikiran dolan malam.
Semua teman, si A, si B, si C ortu juga kenal. Jadi pergaulan juga gak aneh-aneh.

Jaman SMP juga gak ada tuh hitam di atas putih atau aturan JANGAN PULANG MALAM-MALAM.
Berasa tahu diri aja kalau sudah jam 8 atau paling gak jam 9 masih keluyuran ya langsung aja pulang.

Jaman SMA, juga gak ada aturan saklek paling telat pulang jam berapa.
Mana ada pulang lebih dari jam 10 malam.
Kalaupun lewat itu bisa dihitung jari.
Pertama waktu ultah teman di hotel.
Kedua waktu nonton pentas seni.
Ketiga waktu acara perpisahan.
Semuanya seijin ortu. Itupun bakal ditelpon sejak jam 7, diulang setiap 1 jam dengan pertanyaan yang sama.
Di mana, pulang jam berapa, pulang dengan siapa, naik apa.

Jaman kuliahpun gak jauh beda dengan SMA.
Paling malam ya jam 10 sudah sampai rumah.

Gak pernah nonton midnite?
Kenapa harus midnite kalu bisa nonton sore hari? Lagipula lebih mahal.

Gak pernah clubing?
Sebelum saya kuliah malah gak kenal istilah clubing!
Bukannya lebih enak kumpul sama teman satu genk, duduk di foodcourt sambil bergossip?

Kedengarannya gak asyik??
Masih bilang gak asyik kalo lu pulang kemaleman trus di jalan kenapa-napa??
Misal aja nih, ban motor atau mobil bocor padahal tukang tambal ban sudah tutup, masih berani bilang ortu yang suka menentukan jam malam itu gak asyik???
Bukannya lebih asyik jam 10 lu sudah di rumah, aman sentosa, sehat segar karena gak perlu dorong mobil?

Kejadian heboh seminggu yang lalu yang menimpa AQJ (saya rasa se-Indonesia Raya tahu) bikin saya bertanya-tanya.
Anak SMP jam segitu belum pulang apa gak dicari orang tuanya?
Kalo ortu gak di rumah apa gak dicek ke sopir atau pembantunya anaknya sudah pulang atau belum??

Banyak yang bilang jaman sekarang anak-anak lebih 'pintar' dari ortunya.
Pergaulan juga makin berbahaya, lingkungan semakin permisif dengan hal-hal yang sebenarnya tidak patut atau jelas-jelas salah.
Anak-anak yang salah pergaulan banyak sekali, apalagi di kota besar.
Tapi jangan lupa, anak-anak yang patuh dan berhasil juga tidak kurang.
Mereka ini pandai, tapi tidak kuper atau cupu. Mereka juga bergaul, bermain layaknya anak seusiannya, tapi tidak meninggalkan ajaran dan didikan yang baik.

Kalau mulai menyalahkan pihak sekolah (guru) kurang memberi bimbingan dan pengawasan kepada anak-anak, lalu apakah ortu sudah menjalankan perannya seagai ortu yang baik?
Kalau pemerintah bersalah karena kurang menyediakan fasilitas dan sebagainya, apa berarti ortu tidak salah?
Mosok iya pemerintah atau guru musti mengawasi semua anak-anak se-Indonesia?

Orang tua atau keluarga punya peran yang besar. Sangat besar.
Ortu punya andil yang besar dalam membentuk karakter kepribadian anak. Ortu berperan sebagai direct control untuk mengawasi anak-anaknya. 


Bersyukur saya punya ortu yang sedemikian ASYIKnya sehingga tanpa aturan yang harus dilontarkan dari mulut mereka pun saya dan adik-adik sudah bisa memilah mana yang baik dan tidak,mana yang harus dilakukan dan mana yang tidak.
Tanpa batasan jam malampun kami tahu harus pulang jam berapa.
Begitu ASYIKnya mereka sehingga teman-teman dekat kami mereka juga kenal dan mereka tahu kami bergaul dengan teman yang baik.

Nathanael 14-16 Bulan

Karena ada kesalahan teknis, tumbuh kembang Nathan dirapel aja yah di postingan ini :)

Hari ini tepat Nathan 16 bulan.
Gak kerasa anak kicik ini sudah tambah besardan tambah pintar
*kecup Nathan

Dalam 2 bulan terakhir  ini Nathan :
  1. Tumbuh gigi depan bawah kiri (gigi 72) waktu jalan umur 15 bulan. Total giginya sekarang 7 buah.
  2. Makin imaginatif dan kreatif. Tetiba ambil alas yang buat ngecat untuk dijadikan mobil-mobilan, dinaiki, trus minta ibuknya dorong. Kadang bergantian naik keranjang setrikaan atau bantal.. Hahaha... Tarik, mang.... 
  3. Sudah ngerti kalau sampah tempatnya di tempat sampah. Baju kotor ditaruh di keranjangnya sendiri. Jadi sudah bisa dimintai tolong buang diapersnya ke tempat sampah dan masukin baju kotornya ke keranjangnya. Good boy!
  4. Sudah tahu dan bisa menunjukkan mana hidung, mana kaki, mana telinga, mana perut. Kalo kepala sama pinggang, sama tangan sudah tahu dari beberapa bulan lalu.
  5. Sudah bisa ngerjain perintah seperti: ambilkan dompet, ambilkan remote, cuci tangannya, cari mobil-mobilannya, rapikan pensil warnanya, naikkan kertasnya ke meja... 
  6. Sudah bisa lari walau kelihatannya kayak mau jatuh. Tapi syukur selama ini gak pernah jatuh... semoga jangan sampai jatuh
  7. Tiap sore maunya jalan-jalan di depan rumah. Caranya ngasih tahu kalo mau keluar : ambil sandal atau sepatunya minta dipakaikan
  8. Masih aja penakut alias jago kandang
  9. Makannya masih tergantung mood. Kadang banyak, kadang sedikit, atau pilih-pilih
  10. Gak pernah nolak jeruk dan kerupuk. Sekali waktu makan pecel di depan pasar Beringharjo, Jogja, langsung aja nyamber kerupuk orang lain yang lagi duduk di sebelah. Hadeeehhh...
  11. Doyan banget dipijetin. Kalo malem nungguin bapaknya pulang sambil main guling-gulingan di kasur, tahu-tahu aja ambil baby oil, maksudnya mintak dipijetinpake baby oil... Woookee dehh, tidurnya jadi lebih pulas..
  12. Sudah tahu dan bisa sikap doa. Tangannya dilipat, tapi gak merem.. hahaha...
  13. Sudah bisa bilang DADAA (dadah... bye). Ngomong lainya belum bisa, cuma niru-niru aja.
  14. Sudah mantap pegang pulpen atau crayon. Yang digambar pastinya benang ruwet :)
  15. Mulai belajar mengenal bentuk lewat mainan 
  16. Mulai belajar pup di toilet (toilet training).

17 Agustus 2013, tepat 15 bulan
Naik "mobil"
17 September 2013, tepat 16 bulan
Makan kue

Selasa, 10 September 2013

Kangen Surabaya

Habis dari Klaten kemarin, pengen banget pulang ke Surabaya.
Pingin buuuaaangeeettt, kalo kata orang Jawa Timur.
Pingin biiiiiiaaaangeeeettt, kalo kata orang Jawa Tengah.
Terdengar lebay?
Iya!
Eh, tapi siapa sih yang gak kangen kampung halaman? Terutama kalau semua yang ada di kampung halaman tidak ada di rantau. Kalau pun ada, semua pasti tak sama.

Sebenarnya keinginan ini sudah dari jauh hari. Waktu aku sebutin list ke Didi aku pingin makan ina, ini, itu di Surabaya, Didi bilang, "makanan aja yang dipikir."
Yo wes gakpopo to, secara trakir ke Surabaya itu pas natal 2012.
Makanan yang ada di Surabaya gak seenak di sini.

Gak cuma makanan, kegagalan jahit menjahit yang lalu juga rasanya pingin terbang ke Surabaya aja. Atau suasana sore hari duduk-duduk santai di depan rumah sambil ngobrol dengan tetangga. Di sini mana ada ngobrol dengan tetangga.

Walo ke Surabaya masih Desember nanti, tetep mau writing down list jajanan yang wajib dibeli biar gak ada yang kelewat, just in case...
:)

Mi ayam ceker, ketintang
Rujak cingur, ketintang
Tahu campur, ketintang
Tahu lontong, ketintang
Gurin -cincau station-
Donat kentang 3ribuan di royal plaza atau TP
Kentang goreng -K patatz-
Gelato -goota-, TP
Dimsum, fu yuan
Lontong kikil, ngagel
The spaghetti's
Bubur madura dan jajanan pasar, pasar atom
Coto makassar, ahmad jaiz
Soto ambengan
Gado-gado, lapten FKG
Pentol pak min, lapten FKG
Kebab, kantin FKG
Nah loh? Banyak toh!! Semoga gak ada yang kelewat..

Mengingat daftar di atas, mall yang wajib dikunjungi adalah Royal Plaza, Tunjungan Plaza, atom mall, Grand City. Yup, mall itu aja kayaknya cukup lah. Mall lain gak wajib.

Eits, ada juga makanan gak wajib, tapi kalo bisa tetep harus dicicipi itu..
Tobys, ketintang
Pempek Ny. Kamto
Bebek goreng

Planning lainnya adalah....smoothing!
Why? Di mana lagi nyalon murah kalo gak di ketintang? Wahahahaha....

Jiaaahh,, kalo gini, mana bisa sabar nunggu sampe Desember??
*ngacir hunting tiket promo*


Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

Pasar Malam

Untuk pertama kalinya Nathan pergi ke pasar malam akhir pekan lalu waktu di Klaten. Pasar malamnya di alun-alun Klaten. Untung Nathan ditemani seorang sepupunya yang umur 5 tahun, jadi Nathan gak main sendirian.

Di alun-alun Klaten ini rupanya tiap hari sudah rutin ada pasar malam, hanya saja malam minggu lebih ramai dan meriah. Sekeliling lapangan alun-alun banyak tenda penjual makanan yang bisa dinikmati sambil duduk di bangku atau lesehan. Di tengah lapangan beragam permainan anak-anak tersedia. Mulai dari bouncing castle, kolam pancing mini, komidi putar, dan arena mandi bola. Penjual asesoris, balon dan gula kapas khas pasar malam juga banyak. Ada juga pertunjukan topeng monyet. Dan pastinya kereta mini dengan lampu hias yang mengelilingi alun-alun membuat lebih semarak karena memutar lagu anak-anak dengan speaker.

Saya dan Nathan naik kereta mini. Karena peminatnya banyak akhirnya Nathan saya pangku. 10ribu rupiah sudah bisa naik kereta mengelilingi alun-alun 2 putaran. Mahal, menurut saya.

Selain itu Nathan main permainan semacam komidi putar. Ada 3 jenis permainan yang dicoba. Tapi dasar Nathan penakut, mukanya lempeng aja waktu naik wahana permainan. Hahaha...
Anak kicik ini bayar 5ribu untuk tiap permainan. Teteeep, mahal menurut saya.
Bayangkan saja kalau anak kecil merengek mencoba semua permainan, berapa rupiah yang harus dikeluarkan??
Malah terhitung lebih murah main di Jungle Land atau di waterpark. Pilihan bermain lebih banyak dan lebih seru, namun keamanan terjamin.

Terakhir kami nonton topeng monyet. Standar topeng monyet ya, urutannya pasti sudah jelas, belanja ke pasar, naik sepeda motor, main kuda lumping, seperti itulah..
Kalo ini yang nonton nyawer seikhlasnya.

Sebelum pulang, kami lesehan makan kupat tahu di warung tenda. Murah, seporsi 8ribu. Baru kali ini nih saya nyobain. Bayanginnya seperti kupat/ lontong sayur. Ternyata beda jauh. Kuahnya manis asam mirim kuah pempek. Isinya lontong, tauge, tahu goreng. Kondimennya disediakan terpisah dan bayar lagi. Ada gorengan dan jeroan ayam.
Di lidah saya, rasanya semua komponennya gak nyambung. Tapi untuk seporsi makanan hanya 8ribu, yang belum nyobain gak ada ada salahnya nyobain..

Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

Sabtu, 07 September 2013

Jalan-jalan di Sawah

Siang kemarin kami pulang ke Klaten, kampung halaman pak suami.
Nathan senang aja donk.
Pagi ini jam 4 subuh Nathan sudah bangun. Otomatis semua ikut bangun.
Padahal masih gelap dan dingin.

Masih belum mandi, begitu matahari mulai bangun, boncengan naik vespa ke sawah. Anak kicik ini heboh aja, secara suara mesin vespa khan ajib gitu... Dooongdorongdongdooongdoroongdongdoooong....
Hahaha...

Ini beneran. Kami nyaris dorong donk! Gegara di tengah sawah tiba-tiba aja vespanya Mbah mogok. Panggil bala bantuan deh. Telpon mbahe Nathan. Mbah datang gak nyampe 5 menit. Setelah dibenerin, vespanya jalan donk!
Hehehe...

Yang penting Nathan hepi. Lari-lari, ngejar burung, takjub liat banyak bebek..
Padahal hawanya dingin banget. Ibuknya aja masih pengen mlungker di bawah selimut :)



Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

Selasa, 03 September 2013

Roti Gulung Sosis Keju

Cemilan sore, colek ke mayones atau saus sambal.. Nomnom...

#snack #sausages #cheese #egg #bread #breadcrumbs #mayonnaise #septemberceria


Senin, 02 September 2013

Macan Tutul

:)

#nail #nailpainting #painting #dots #metime #isenk #septemberceria