Jumat, 28 Agustus 2015

Selama Nathan Sekolah..

Sampai akhir Agustus ini Nathan sekolah 2 jam. Mulai September baru masuk 2,5jam.
Biasanya sih nganter, trus ditinggal belanja ke pasar atau hipermarket yang gak jauh dari sekolah. Tapi khan belanja gak tiap hari?
Jadilah saya bengong duduk manis di sekolah.
Malesnya, ibu-ibu lain udah pada ngegerombol sendiri-sendiri. Kayaknya sih mereka temenan karena anaknya sama-sama mulai sekolah dari toddler. Lah saya ini yang baru sendiri rasanya jadi gak ada temen. Paling ngobrol sekenanya dengan siapa aja yang pas duduk di samping. Kadang sesama ibu, oma, atau suster yang juga nungguin. Alhasil selebihnya ngantuukkk...

Pernah donk saya coba pulang sekali. Dan ternyata...
Perjalanan dari rumah ke sekolah itu tidak seberapa. Hanya 4 kilo lebih sedikit. Tapi pulangnya itu bisa 6 kilo karena muter. Dan sepanjang jalan macet sodara-sodara!!
Jadi percuma saja saya pulang karena baru sampai rumah sebentar sudah mesti jemput lagi. Bbrrrgghh...

Males nunggu di sekolah, akhirnya saya punya tempat favorit buat nunggu Nathan sampai jam pulang. Kalau tidak duduk cantik di tepi kolam Mall Summarecon, saya melipir ke apotek tempat saya kerja.
Jaraknya gak jauh. Sekitar 500meteran. Aahhh.... indahnya... hahaa...

Duduk di pinggir kolam itu semacam refreshing mata dan jiwa. Bisa juga sambil membuat beberapa catatan yang gak penting sampai yang penting. Kadang saya bawa bekal sarapan dari rumah untuk dimakan sambil menatap ikan yang menari-nari.

Kalau di apotek enaknya bisa ngobrol sama yang jagain apotek. Ngobrol mulai dari yang penting, gak penting, sampai gossip juga dibahas. Hehehe...
Dan enaknya lagi, wifi gratisan!!!
Bisa sambil ngopi yang tinggal nyeduh sendiri di pantry, atau jajan buryam, nasi uduk, dan ketupat sayur di sebrang apotek.

Nanti kalau Nathan sudah sekolah 2,5jam mau nyobain pulang ke rumah saja. Kalau masih tidak efektif, ya sudah.. Tetep melipir belanja, atau duduk cantik di tepi kolam, atau kongkow di apotek.

Sekali waktu saya pernah ngobrol ke suami,

Sy : nungguin Nathan sekolah aku jadi gak produktif. Yang ada bengong. Ngantuk. Mau pulang juga nanggung.

Dd : aku pernah baca ada ibu yang selama anaknya sekolah dia jadi sopir go-jek. Lumayan lho.. hanya selama anaknya sekolah aja bisa dapat 1,5 juta sebulan.

Sy : $#%÷×????!!!!!



Makan Bersama

2 minggu pertama sekolah Nathan, pelajarannya hanya 1 jam. Meskipun sebentar tetap ada snack time. Jadinya dibawain bekal yang ringan dan simpel karena paling waktu makannya hanya 10 menit. Saya cukup siapin sereal atau buah potong. Selalu habis karena itu kesukaannya Nathan.

Nah, sejak minggu lalu mulai sekolah 2 jam, dan akan menjadi 2,5 jam bulan depan sampai seterusnya. Hikss.. lama ya sekolahnya? Ibuknya jadi merasa bersalah Nathan jadi terengut waktunya 2, 5 jam di sekolah 5 hari seminggu.

Sejak sekolah 2 jam biasanya saya bawakan nasi, atau buah, atau roti. Selama ini sih selalu habis. Kalo sisa paling hanya buah 2-3 potong, nasi 1-2 suap. Katanya gak habis karena time's up.
Suka heran juga kok bisa habis padahal waktunya terbatas. Di rumah itu, makan dengan porsi yang sama bisa 1 jam bahkan lebih.

Ada bagusnya juga tuh makan disekolah sepertinya membangkitkan jiwa kompetitifnya, jadi mungkin dia merasa hebat dan bangga kalau makanannya dihabiskan, makan lebih cepat dan rapi bila dibandingkan temannya.
Atau mungkin juga karena suasananya mendukung, makan bersama pasti lebih mengasyikkan.

Kalau begini saya jadi sengaja bawakan bekal  sedikit lebih banyak. Hehe... kesempatanlah...
Jadi di rumah bisa skip makan siang karena kadang pulang sekolah langsung tepar sampe sore. Hahaha...

Mulai bulan ini pula setiap hari Rabu disediakan makanan oleh sekolah. Lumayanlah mengurangi kerepotan mikirin dan nyiapin bekal sekolah.
Hari Rabu ini menu makan bersamanya nasi, sup ayam sayur, dan melon. Menu makanan sudah diberitahukan sebelumnya. Saya sih gak cerita Nathan mau dapat makan apa. Supaya nantinya dia sendiri yang bisa cerita di sekolah makan apa, dan sebagainya....

Tadi donk saya tanya Nathan, " tadi makan apa?"
"Makan nasi sama sop sama lemon yang ijo!"
"Lemon?? Melon kali..."
"Iyaaa melon."
"Enak gak? Nathan habis?"
"Nathan habisin. Trus bilang tambah ke miss"
"HAHHH??? TAMBAH???? Ya ampun..."
Saya shock. Trus tarik napas sodara-sodara!! Trus kalem
"Goooood. Gitu donk kalo makan dihabiskan. Tapi memangnya kurang ya kok nambah?"
"Iya.. Sama missnya ditambahin trus Nathan habisin lagi"
"Haduuhhh... banyak amat... malu donk Ibuk"

Padahal siang tadi pas jemput, mami-mami yang lain tanya ke gurunya anak-anaknya gimana makannya. Mostly mereka mau makan tapi sedikit.
Lah nathan!!!
Hadeehhh... bisa-bisa dipikir gurunya gak pernah dikasih makan di rumah!!
😅😅😅😅

P.S ini foto bekal superminimalisnya Nathan 😆😆

Sabtu, 08 Agustus 2015

Antara Sekolah dan Drama

Yang namanya anak baru masuk sekolah, pasti banyak drama. Nih ya yang terjadi di rumah di hari pertama Nathan sekolah.

Malamnya susah banget nyuruh Nathan tidur. Jam setengah 9 lampu sudah dimatikan dan naik ke tempat tidur tapi ada saja alasannya supaya gak tidur. Belum ngantuk lah. Mau minum dulu lah. Saya sama Didi sudah pura-pura tidur tetap dia gak tidur juga. Jam 9 minta disetelin dvd upin ipin. Oh no.... Rengekan upin ipin ini berlanjut selama 15 menit padahal saya tetap merem pura-pura tidur. Jam 9.15 rengekan pecah jadi tangisan menyayat hati. Pura-pura tidurnya berakhir dengan peluk Nathan yang meronta-ronta. Tangisan berlanjut sampai jam 9.30. Nathan capek nangis rupanya dan tertidur dengan sendirinya.

Paginya drama lagi bangunin Nathan. Sudah bangun pun ampun-ampun suruh mandi. Maunya lanjut tidur. Ya sudah saya ngacir buat sarapan saja dan menyerahkan urusan mandi ke Didi. Pastinya drama di kamar mandi diwarnai dengan teriakan "dingiiinnn" berulang-ulang padahal airnya jelas hangat. Plus, "gak mau sikat gigi".
Oohhh.... selamat datang hari-hari indahku.... hahahaa...

Karena hari pertama masuk pas Jumat dan harus pakai baju batik, saya siapin baju batik baru warna kuning. Baju batik barunya Nathan ada 3 semua dijahitin sama Mbah-nya di Malang. Ada yg putih, abu, sama kuning. Saya pilih kuning biar segar dan ceria di hari pertama sekolah. And you know what??!!  Nathan gak mau pakai baju yang kuning.  Emak yang lebay anaknya musti pakai batik BARU dan KUNING akhirnya maksa sampai Nathan mau. Hahaha...

Beruntung Nathan mau sarapan nasi. Tapi lama ya kalau mau habiskan nasi seporsinya dia, mana waktu habis buat melalui segala drama. Jadi baru 2 suap saya suruh makan pisang aja. Nathan makan pisang sebiji bisa dalam waktu kurang dari 5 menit. Sore sebelumnya main ke rumah mbah kok ya pas lihat ada pisang. Sudah filing Nathan pagi-pagi disuruh makan nasi pasti lama. Jadinya nyomot 1 pisang dari rumah mbah bisa buat sarapan. Ahhh... skip drama sarapan itu lega banget rasanya.

Sampai sekolah, Nathan gak mau ditinggal. Jadilah saya masuk ke kelas. Parahnya, tangan saya dipegang terus. Kecuali pas snacking time saja dia mau saya berdiri di belakangnya. Selebihnya saya disampingnya terus. Berpegangan tangan. Teman-temannya nyanyi, dia diam. Yang lain bermain, dia diam. Huoooww...

Pulangnya, baru 100meter mobil jalan dari sekolah dia tertidur pulas. Yaaahhhh.... Nathannn.....

Menulis atau Mengetik?

Di jaman serba instan yang semua serba kekinian, saya lebih suka pakai cara lama untuk menulis catatan. Yap! Menulis di kertas atau buku, bukannya mengetik lewat fitur note di ponsel.

Kecuali catatan pelajaran, banyak hal yang saya catat. Mulai dari daftar belanjaan, catatan kecil mengenai pasien, wish list, catatan keuangan, sampai rancangan bekal sekolah Nathan semua  saya catat. So, kalau punya utang sama saya hati-hati ya, karena pasti saya catat juga. Hahaha...
Daftar seminar, yang posternya tersimpan di dalam ponsel tetap akan saya catat. Rajin, ya?? 😆

Mungkin karena terbiasa mencatat yang remeh temeh itulah saya 'larut' juga dalam menulis blog.
Well.. semoga saya terus rajin 'menulis' blog ini. Karena bagaimanapun saya tetap lebih suka 'menulis' bukannya 'mengetik'.

Rabu, 05 Agustus 2015

Perjalanan Mencari Sekolah

Akhirnya tahun ajaran sekolah yang baru ini Nathan mulai sekolah. Masuk di kelas play group, tentunya. Cari sekolah sudah lebih dari setahun lalu. Terdengar lebay, ya cari sekolah buat anak 3 tahun saja selama itu. Tapi buat anak khan memang gak boleh asal. Apalagi urusan sekolah!!

Untuk Nathan maunya sederhana aja. Berbasis agama. Uang sekolah  sesuai dengan pengajaran dan fasilitas dan tentunya sesuai dengan kantong ortunya. Hehe.... Iya, donk. Fasilitas oke bingits tapi kalo emaknya gak sanggung bayar ya ngapain. Sekolahnya punya gedung yang representatif. Hare gene banyak rumah atau ruko yang dijadikan sekolah. Malah ada sekolah yang di dalam mall. Okelah sebut saya kuno, tapi saya maunya seumuran Nathan sekolah ya di gedung sekolah. Yang lega, ada halaman, bisa bermain sambil menghirup udara luar, terkena matahari, dan kalau hujan masih bisa main di kelas yang juga lega.

Dari masih tinggal di Melati Mas sudah dari Nathan hampir umur 2 tahun mulai cari sekolah yang dekat. Ikutan open house, trial, sampai lihat pameran sekolah yang ada di mall. Hasilnya? Beda sekolah tentu beda kelebihan dan kekurangan.
Ada beberapa sekolah Montessori di daerah Melati Mas yang saya masuki. Karena metodenya yang berbeda biayanya juga lumayan tinggi. Jadi saya coret dari daftar. Lainnya ada Candle Tree, Efata, dan beberapa lainnya (saya lupa saking banyaknya dan sudah terlalu lama) tapi masih gak sreg. Satu yang jadi pilihan sekolah Athalia.

Athalia ini fasilitas oke, pendidikan agama dan karakter juga sangat bagus. Biaya tentunya sesuai dengan budget. Tapi karena kami pindah lebih dekat ke daerah Gading Serpong akhirnya pencarian diarahkan ke GS.

Beberapa sekolah lagi di GS mulai saya survey. Nathan ikut trial di sekolah Tunas Bangsa, Tarakanita, dan Penabur. Tarakanita baru masuk kelas saja susananya terasa muram. Entahlah apa karena lampu di dalam kelas tidak dinyalakan. Tunas Bangsa bisa jadi pilihan kalau saja biayanya sama dengan Penabur.
Berakhirlah masa pencarian sekolah Nathan di akhir tahun lalu. Wow banget ya cari sekolah untuk anak 3 tahun.

So, tahu sendiri khan akhirnya Nathan sekolah di mana?!☺☺