Selasa, 30 Juni 2015

Melepas Penat di Tanjung Lesung

8Beberapa hari sebelum puasa kantor Didi Bikin acara mancing di daerah Pandeglang. Dari kotanya masih terus lagi sekitar 30 km. Jauh yak?
Dari Tangerang total 3,5 jam perjalanan.
Berhubung kepalang tanggung jauhnya, sorenya pulang mancing kami melanjutkan perjalanan sampai ke Tanjung Lesung. Perjalanannya 1,5 jam lagi.
Oya, "kami" itu hanya saya, Didi, dan Nathan. Rombongan kantor Didi sih balik lagi ke Tangerang.

Malam itu juga kami cari penginapan di daerah Tanjung Lesung. Kalau penginapan di tepi pantainya langsung sih mahalnya amit-amit. Jadi setelah melihat 2 penginapan akhirnya kami memutuskan menginap di Kampoeng Nelayan resto and resort. Kampoeng Nelayan (KN)ini kalau ke arah pantai Tanjung Lesung ada di kanan jalan, 5 menit perjalanan lagi menuju pantai Tanjung Lesung.

KN ini agak nyempil penampakannya kalau dari luar. Tapi begitu ke dalam lumayan luas juga. Ada beberapa cottage dengan 1 atau 2 kamar. Yang penting buat kami kamarnya bersih dan harga terjangkau.
Cottage 1 kamar kami ratenya 500ribu semalam. Kamar mandi tidak ada water heater tapi bersih dan terawat. Sudah disediakan handuk dan sabun.
AC juga ada. Ini yang penting soalnya hawa di pantai panas. Ada juga jaringan wifi dan tv kabel.

Di KN juga ada resto safood.  Asyiknya lagi di tepi resto langsung menghadap laut. Hanya saja pantainya itu tidak untuk berenang karena merupakan kawasan nelayan. Tapi kalau untuk bermain kano dan snorkeling, KN menyediakan perlengkapannya.

Malam begitu kami tiba di penginapan langsung nitip ikan hasil mancing di dapur resto. Kami request untuk dimasak buat makan siang. Karena lelah minta ampun malam itu kami langsung istirahat.

Paginya saya bangun lebih awal untuk hunting matahari terbit. Sayang awan agak mendung. Tapi pemandangannya tetap indah. Sambil menunggu sarapan disiapkan kami berkeliling kawasan KL. Nathan diajak nyebur ke pantai tidak mau, jadilah sedikit dipaksa nyebur. Gak asyik donk ke pantai kalau gak basah. Hahaha...

Sarapan paginya minimalis ya, nasi goreng plus telur ceplok.  Minumnya ya air putih. Tapi saya minta teh manis ternyata dikasih gratis.
Oya, di teras cottage ada dispenser. Enak kalau bawa teh, gula, dan kopi jadi bisa buat sepuasnya. Tapi kami khan dadakan pergi jadi gak ada persiapan.

Setelah sarapan kami langsung ke pantai Tanjung Lesung. Tanpa mandi tentunya. Khan mau mandi di pantai?!

Dari penginapan tinggal ambil arah kanan, hanya 2 menit sudah sampai di gerbangnya. Oya, pantai TL dikelola oleh swasta, jadi untuk masuk ya harus bayar. Di gerbang ada pungutan parkir mobil 20ribu.
Masuk ke dalam, ada 2 pilihan pantai. Ke arah kanan ada Tanjung Lesung Beach Club (TLBC) dan ke kiri pantai untuk umum yang sepertinya dikelola swadaya oleh masyarakat.

Dari gerbang ke pantai kira-kira 3 menit lagi perjalanan dengan mobil.
Untuk ke pantai yang umum (saya lupa nama pantainya) harus bayar retribusi 50ribu per kendaraan. Tentu saja kami tidak ke sana. Tujuan kami sudah jelas ke TLBC.

Tiket masuk ke TLBC 30ribu/orang.
Pantainya lumayan bersih. Pantainya beragam ya. Ada yang berbatu karang dan ada juga yang berpasir putih halus. Untuk water sport cukup lengkap. Ada banana boat, snorkeling, jet ski, dll.

TLBC segaris pantai juga dengan penginapan yang harganya selangit itu. Saya mencoba menyusuri pantai ke arah penginapan. Pengunjung semacam kami tidak diperbolehkan masuk ke kawasan hotel. Hiks... nasib rakyat jelata. Tapi beruntung di area kawasan hotel tidak ada penjaganya jadi saya bisa melongok sedikit. Hehe...

Kalau di pantai ya jelas lah berbasah ria. Nathan lagi-lagi gak mau menginjak pasir pantai apalagi nyebur. Tapi begitu diangkat paksa masuk air ternyata hepi. Sampai kulit gosong terbakar matahari juga dia gak mau pulang. Bocahhhhh.....

Di TLBC tempat bilas terbatas alias sedikit. Beruntung saat itu pengunjung gak banyak. Mungkin kalau ramai kami harus antri.
Untuk makan minum ada restoran kok.
Ada camping ground juga. Tapi biar dikata camping harganya juga selangit! Uff!!

Puas main air kami bilas ala kadarnya lalu balik ke penginapan. Sedang kami bebersih badan, koki resto menyiapkan ikan yang kami request intuk dibakar, digoreng garing, dan bumbu ( saus) padang.
Setelah mandi perut yang lapar mengantar kami ke resto.

Ahhh... duduk di pantai, memandang laut sambil makan ikan bersama itu rasanya nikmat banget. Makanannya juga asli enak. Top buat yang masak!!
Karena ikan kami bawa sendiri, kami tinggal bayar nasi, sayur, minum, dan cooking fee.
Untuk 9 ekor ikan hanya bayar ongkos masak 100ribu.
Nikmat. Sedap. Puas. Hahahahaa...

Lewat tengah hari kami pulang dengan hati senang.

Mau ngajakin yang lain ke Tanjung Lesung ah. Dan nginapnya pasti di KN.
Untuk menginap di KN bisa menghubungi Bapak Muhammad di 087877558418.

Senin, 29 Juni 2015

Bento Ulang Tahun Nathan

Nathan ultah 17 Mei lalu. Tapi gegara ibuknya ini males nulis blog ya wes cerita basi ini baru bisa diposting sekarang. Hehe...

Ultah Nathan ke-3 ini sudah dari jauh hari memang gak ada niatan dirayakan. Sampai hari Jumat tanggal 15 pas lagi pillow talk sama pak suami baru mikir kok sepi amat kalau gak tiup lilin rame-rame.

Mbah kung sama mbah uti pas banget lagi di Surabaya. Oomnya lagi ke luar kota. Yang tersisa cuma tante dan sepupu Nathan. Akhirnya ya sudahlah kami putuskan tiup lilin dan potong kue secara sederhana aja di sekolah minggu. Khan pas banget ultahnya jatuh di hari minggu.

Baiklah... ibuknya yang gak bisa tidur soalnya mikir apa yang bisa dibagikan buat teman sekolah minggunya. Tercetus bikin bento yang sederhana. Malam itu juga bikin daftar belanjaan.

Sabtu pagi eksekusi dimulai di Pasar 8 Alam Sutera. Cinta mati banget sama pasar ini. Semuanya ada. Mulai dari bento box, segala sendok, paper cup dan paper bag tersedia di satu toko. Untuk bahan sayur dan nugget sudah pasti ada. Habis itu melipir sebentar ke supermarket beli  jelly dan teh kotak. Gak lupa beli kuenya di dapur cokelat.

Sip!! Sederhana aja, khan?
Gak lupa kasih tugas pak suami bikin desain stiker untuk ditempel di paper bag supaya lebih personal.

Sabtu malam baru masak sayurnya. Tumis buncis, wortel dan jagung manis pipil dikerjakan sama mbak. Demikian juga untuk nuggetnya. Untuk mi goreng cari aman beli di resto MGM.

Jelang subuh baru mulai nyetak nasi dan ngepak ke dalam kotak makannya. Ternyata cuma nyetak dan menata lauknya aja bikin sesak nafas dan menguras keringat. 30 kotak serasa bikin 300! Fyuuhhh...

Begitu pagi semuanya beres tepat waktu rasanya hepi banget. Puas...

HAPPY BELATED BIRTHDAY, MY SON!
GBU

Jumat, 26 Juni 2015

Hai Haiiii

Iihh.. lama tidak menengok blog ini.
Sampe tebal debunya. Hahahaa...
Apa saya lagi sibuk?
Ya dan tidak. Hihi..
Will post some story after this.
Just wait...