Kamis, 06 Agustus 2009

Kista, Abses periapikal, Ameloblastoma

KISTA
Kista adalah rongga patologis yang berisi cairan, bahan setengah cair atau gas dan seringkali dibatasi oleh lapisan epitel dan dibagian luarnya dilapisi oleh jaringan ikat dan pembuluh darah.

Kista dibagi dalam beberapa klasifikasi menurut WHO:
1. Kista pada rahang.
· Epitelial
a. Developmental (odontogenik dan non odontogenik).
b. Inflamatori.
· Non-epitelial
2. Kista yang berhubungan dengan maksila.
3. Kista pada jaringan lunak rongga mulut, wajah dan leher.

Pola umum pertumbuhan suatu kista terjadi karena adanya stimulasi (cytokinase) pada sisa-sisa sel epitel pertumbuhan yang kemudian mengalami proliferasi dan di dalam pertumbuhannya tidak menginvasi jaringan sekitarnya. Sisa epitel tersebut kemudian akan berproliferasi membentuk massa padat. Kemudian massa akan semakin membesar sehingga sel-sel epitel di bagian tengah massa akan kehilangan aliran darah, sehingga aliran nutrisi yang terjadi melalui proses difusi akan terputus. Kematian sel-sel dibagian tengah massa kista tersebut akan menyebabkan terbentuk suatu rongga berisi cairan yang bersifat hipertonis. Keadaan hipertonis akan menyebabkan terjadinya proses transudasi cairan dari ekstra lumen menuju ke dalam lumen. Akibatnya terjadi tekanan hidrostatik yang berakibat semakin membesarnya
massa kista. Proses pembesaran massa kista dapat terus berlangsuung, kadang sampai dapat terjadi parastesia ringan akibat ekspansi massa menekan daerah saraf sampai timbulnya rasa sakit.

GAMBARAN RADIOLOGI
Dalam pemeriksaan rontgen akan terlihat gambaran radiolusen berbatas jelas.

TERAPI
Marsupialisasi dan enukleasi.

KISTA RESIDUAL
Kista residual merupakan kista yang disebabkan oleh keradangan pada fragmen akar yang tertinggal saat pencabutan atau adanya sisa granuloma yang tidak terambil saat pencabutan. Pada pemeriksaan klinis didapatkan rahang tidak bergigi dengan sejarah pernah dilakukan ekstraksi dan pada gambaran radiologi ditemukan gambaran radiolusen. Secara histopatologis ditandai dengan adanya suatu rongga yang berlapiskan epitel yang tidak mengalami keratinisasi squamosa dan mempunyai ketebalan yang bervariasi. Secara khas dapat dilihat adanya proses radang dengan ditemukannya banyak sel neutrofil pada dinding kista. Perawatan kista residual adalah dengan melakukan enukleasi dan pada umumnya tidak terjadi rekuren.


ABSES PERIAPIKAL
Abses periapikal adalah kumpulan pus yang terlokalisir dibatasi oleh jaringan tulang yang disebabkan oleh infeksi dari pulpa dan atau periodontal. Abses periapikal umumnya berasal dari nekrosis jaringan pulpa. Jaringan yang terinfeksi menyebabkan sebagian sel mati dan hancur, meninggalkan rongga yang berisi jaringan dan sel-sel yang terinfeksi. Sel-sel darah putih yang merupakan pertahanan tubuh dalam melawan infeksi, bergerak ke dalam rongga tersebut dan setelah memfagosit bakteri, sel darah putih akan mati. Sel darah putih yang mati inilah yang membentuk nanah yang mengisi rongga tersebut. Akibat penimbunan nanah ini maka jaringan sekitarnya akan terdorong dan menjadi dinding pembatas abses. Hal ini merupakan mekanisme pertahanan tubuh untuk mencegah penyebaran infeksi lebih lanjut. Jika suatu abses pecah di dalam maka infeksi bisa menyebar tergantung kepada lokasi abses.

GAMBARAN RADIOLOGIS
Pada pemerikasaan rontgen akan tampak gambaran radiolusen berbatas difus di periapikal.

TERAPI
Terapi yang dilakukan adalah insisi, drainase dan pemberian antibiotik.


AMELOBLASTOMA
Ameloblastoma merupakan tumor benign yang berasal dari sel epitel odontogen (ameloblas). Perjalanan tumornya lambat, dapat menyebabkan deformitas pada tulang wajah atau rahang. Seringkali terjadi pada mandibula daripada maksila. Ameloblastoma cenderung mendesak tulang kortikal, namun karena pertumbuhannya lambat maka memberi cukup waktu pada periosteum untuk membentuk selapis tipis tulang di sekitar lesi dan bila dilakukan palpasi pada daerah tersebut seringkali timbul krepitasi. Terdapat tiga tipe ameloblastoma: unikistik, multikistik dan peripheral.

PEMERIKSAAN RADIOLOGI
Pada pemeriksaan rontgen tampak radiolusen dalam tulang dengan ukuran bervariasi kadang single atau multilokuler (soap bubble appearance), bisa terdapat resorpsi akar pada gigi yang bersangkutan.

TERAPI
Pada unikistik dan peripheral ameloblastoma dengan ukuran yang cukup kecil, dapat dilakukan enukleasi. Sedangkan pada multikistik ameloblastoma diperlukan eksisi hingga jaringan normal di sekitar lesi.

Tidak ada komentar: