Rabu, 24 April 2013

Aksi


Nathanael jelang 7 bulan. Banyak ngoceh . Diselingi ngeden BAB. Hahahaaa....

Belajar Turun


Menjelang usia 7 bulan, Nathan mulai lincah merangkak dan memanjat. Sempat jatuh sekali dari tempat tidur. Hancur luluh lantak deh emaknya inih. Akhirnya kasur diturunkan dari dipan. Jadi tidurnya di kasur yang langsung ditaruh di atas lantai.

Sejak jatuh itu, hebatnya, Nathan tahu bedanya atas sama bawah. Kalau dia di atas kasur, gak berani minggir lagi. Jadi parno deh anaknya. Beruntung baca artikel cara mengajarkan bayi turun dari tempat tidur. Langsung deh ngajarin Nathan plek-plek seperti di artikel itu. Lumayan lama juga ngajari Nathan sampai dia berani turun sendiri waktu umur 9 bulan. Sejakbisa turun sendiri itu, sukaaaaa banget naik turun tempat tidur sampai milyaran kali. Lebay.... hahaha... Gak hanya tempat tidur, turun dari manapun, asal masih setinggi lehernya, dia berani dan lincah banget turun sendiri. memang tetap diawasi, takut aja kejungkal trus jatuh.

Senin, 22 April 2013

HUT 5 Milist MPASIRumahan



Resep MPASI : Kabocha

Kabocha a.k.a labu kuning ini selalu ada di Giant. Tiap ke sana pasti beli.
Entah buat Nathan, entah buat emak bapaknya.

Kali ini share resep untuk MPASI Nathan.

Sup bola-bola tahu kabocha (8m+)
Bahan: 
1 potong tahu putih/tahu sutra (ukuran 5x5x3cm)
1 potong kabocha (ukuran kurleb 5x5x3cm), parut kasar
1 kuning telur
2 sdt tepung terigu
200 kaldu
1 sdm ELOO
1 siung bawang merah, iris tipis
1 siung bawang putih, iris tipis
1 sdt seledri
Wortel / potongan buncis kukus sbg tambahan

Cara Membuat:
- Haluskan tahu, campur dengan kabocha, kuning telur, dan tepung
- Bentuk bulat-bulat adonan tahu (kira-kira sebesar kelereng)
- Kukus bola-bola tahu kurleb 25 menit, bersamaan dengan wortel atau buncis
- Di tempat lain, panaskan ELOO, tumis bawangsampai harum, masukkan kaldu, masak sampai mendidih

Cara penyajian:
Campur bola-bola tahu + kuah sup + sayur tambahan +taburan seledri

Nikmaaatttt.... Bisa jadi sekitar 20 butir bola tahu


Bubur Manado (8m+)
Bahan :
4 sdm beras
4 sdm jagung yang sudah diparut/cincang
4 sdm parutan kabocha
3 sdm bayam yang diiris halus
3 sdm kangkung yang diiris halus
1 batang serai, memarkan
1/2 lembar daun kunyit
200 ml kaldu

Cara membuat :
- Rebus kaldu bersama serai, daun kunyit, beras, dan jagung
- Setelah beras dan jagung lunak, masukkan kabocha
- Masak sampai menjadi bubur. Matikan api kompor.
- Bagi bubur menjadi 2 bagian (atau sesuai porsi makan bayi)

Saran penyimpanan :
- Hilangkan uap panas, simpan bubur di lemari es bawah. Tahan sampai 3 hari.

Saran penyajian:
- Bila ingin disajikan, panaskan 1 sendok sayur air, masukkan sebagian kangkung dan bayam
- Masukkan sebagian bubur, masak sampai air menyusut
- Sajikan hangat

Bisa jadi 2 porsi. Kalau mau hemat tenaga, buat langsung dalam porsi besar.


Puding Roti Kabocha  (8m+)
Bahan :
3 sdm kabocha parut
2 lembar roti tawar, potong kotak
50 ml susu
1 butir kuning telur
1 sdm yogurt
1 sdm unsalted butter cair

Cara membuat:
- Campur semua bahan jadi satu
- Kukus kurleb 25 menit

Bisa jadi 1 cup aluminium foil diameter 10 cm

Rabu, 17 April 2013

Nathanael 11 Bulan

 

Hore!! Nathan sudah 11 bulan. Berhubung baju 'kebesaran'nya sudah gak muat dan dipensiunkan, ganti deh pakai baju 'kebesaran' baru. INCREDIBLE TERRIBLE KID!!! Bajunya masih kombor-kombor kebesaran. hehe... Baju dari budhe Eph. Thx, Budhe...

Selama usia 10-11 bulan ini Nathan sudah :
  • Tumbuh gigi seri pertama atas kiri, kana, dan seri kedua atas kiri. Jadi sekarang sudah punya 5 gigi
  • Hobi banget menggigit. Bukan lagi gigit mainannya, tapi gigit tangan, kaki, perut orang. Bagian mana aja digigit. Sakiiiittttt.....
  • Bisa berdiri tanpa pegangan selama beberapa detik. Tapi masih takut-takut. Hiks..
  • Gak nangis kalau jatuh atau kejedot dengan disengaja. Tapi kalo gak sengaja, malah nangis kejer karena kaget.. hahah... tahan banting!
  • Gak mau makan bubur sama sekali. Maunya NASI! 
  • Pilek. Plus badan panas. Capcuz ke DSA. Dikasih obat, Puji Tuhan besoknya gak panas dan pilek lagi.
  • Ngerti kalo diajak high five, menari gerakin tangan, dan tepuk tangan
Ntar 1 tahun sudah bisa jalan ya, Nathan!!!
*kecup

Selasa, 16 April 2013

Car Free Day


Pertunjukan reog Ponorogo

Kegiatan car free day sudah resmi dilakukan oleh Pemkot tangerang Selatan tiap Minggu ke tiga.
Mulai dari jam 6-9 pagi, jalan 2 arah dari ITC BSD sampai German Center atau depan Giant BSD tidak dapat dilalui kendaraan bermotor.

Nah, Nathan bersama dengan ibuk bapaknya yang malas ini sudah baru ikutan dua kali.
Yang seru dari ikut meramaikan CFD adalah.... bukan bisa olah raga bebas, tapi bisa lihat banyak atraksi sambil jajan jajanan yang enak. Hahahah....

Nathan sih duduk manis di stroller. Bapaknya yang dorong gantian sama ibuknya, kalau pas ibuknya gak ikutan senam aerobic. Sambil jalan, sambil lihat berbagai atraksi. Ada reog Ponorogo, marching band, aksi silat, dll, dsb, dst. Setelah berkeringat karena teriknya matahari, bukan karena gerak badan mulai deh memanjakan perut yang kelaparan.

Yess!! Untuk CFD selanjutnya, kami gak bakalan absen :)

Steam Gurami a la Kadarnya

Punya stock gurami, tapi bosan digoreng. Dengan pelengkap ala kadarnya yang ada di dapur, akhirnya jadilah gurami steam.

Bahan:
1 ekor gurami
1 sdm garam
1 sdm air jeruk nipis
4 siung bawang putih, parut
3 ruas jari jahe, potong korek api
2 batang daun bawang, potong-potong 3cm
3 sdm kecap asin
3 sdm saus tiram

Cara membuat:
- Lumuri ikan dengan garam dan air jeruk. Diamkan 10 menit lalu cuci bersih lagi.
- Lumuri ikan dengan saus tiram,kecap asin, dan bawang putih
- Atur sebagian daun bawang di dasar tempat kukusan
- Letakkan gurami di atas potongan daun bawang
- Ratakan potongan jahe dan sebagian daun bawang di atas gurami
- Kukus selama 30 menit

Voila!!!
Steam gurami  a la chef Dian, eh a la kadarnya siap dinikmati.

Itu guraminya nampak 'gupil'di ekornya karena disisihkan untuk Nathan. Hahaha...
Untuk MPASI Nathan, sama-sama dikukus, tapi minus kecap asin dan saus tiram... Sama enaknya...

Jumat, 12 April 2013

Soal DSA

Hubungan alias relasi dengan DSA (dokter spesialis Anak) itu mirip-mirip kayak hubungan dengan pacar atau dengan ART.
Maksudnya, cocok-cocokan gitu.
Nyambung atau nggak.
Ada 'simbiosis mutualisme'.
Kalau gak nyambung, atau salah satu pihak merasa dirugikan, gak merasa nyaman, gak sreg, ya berarti gak cocok.

Soal DSA Nathan ya begitu itu.
Well, sampe Nathan mau 11 bulan rabu depan, emak bapaknya sudah menemui 4 DSA.

DSA #1
Sebut saja dokter X.
Ini dokter pertama yang kami temui. Bukan DSA pilihan kami (secara gak tahu DSA yang rekomended di RS tempat Nathan lahir, jadi siapa saja DSA yang ada, ho-oh aja), tapi dokter X ini yang mengobservasi Nathan waktu baru lahir, sampai keluar RS. Seharusnya, dokter X ini yang akan jadi DSA tetap Nathan, untuk imunisasi, kontrol kesehatan, atau lainnya. Sayang-disayang, dokternya gak praktek di hari Sabtu. Kenapa harus hari Sabtu? Karena hanya hari Sabtu yang sangat mungkin untuk Didi nganterin imunisasi, dll.
Ketemu dokter ini 3 kali aja. Waktu baru lahiran, 3 jam setelah Nathan lahir, dan esok harinya lagi.
So far, DSA nya kurang informatif. Baeklah, secara gak berhubungan sama dokter X lagi. No problemo.

DSA #2
Dokter Lusi. Konsultan neonatologi. Praktek di hari Sabtu. Klop! Ini yang jadi DSA tetapnya Nathan untuk kontrol tiap bulan, imunisasi, dll. Pengamatanku, kalau kita banyak tanya, dia banyak menjelaskan. Kalau kita gak tanya apa-apa, dokternya ya gak  kasih edukasi atau informasi apapun. Fiyuuuhhh...
Jadi, sebagai orang tua cerdas *ceile musti siapin berbagai pertanyaan biar gak rugi-rugi amat. Haha...
Dokter Lusi ini ramah. Hafal sama pasiennya. Trusm dia selalu croscek 'kepintaran' Nathan sudah sesuai dengan usianya atau tidak. Sejauh ini, puas-puas ajalah eyke.
Kecuali di bagian yang digaris bawahi itu aja sih yang bikin kurang sreg dikit. Diiiikkiiiiiiiiittt....

Concernku belakangan ini, soal berat badan Nathan yang naiknya cuma dikiiiiiiiiit banget. 1 ons selama 2 bulan berturut-turut.  Dokternya cuma bilang, tekstur MPASInya dinaikkan. Memang setelah itu Nathan naik 6ons. Gak ada saran lain atau pemeriksaan lain.

Berhubung ke dokter Lusi cuma urusan imunisasi, gak pernah periksa waktu Nathan sakit, jadi ya gak punya gambaran lengkap soal apa dan bagaimana dokter ini mengenai diagnosa, medikasi, dll.

DSA #3
Sebut saja dokter Y. Cuma sekali aja kunjungan ke dokter Y. Waktu Nathan panas, batuk, pilek. Hanya terpikir ke dokter Y coz prakteknya dekat rumah dan waktu itu sudah malam banget.
Dokter Y ini, anamnesanya panjang, tapi mengena. Jadi bikin diagnosa sama medikasinya juga masuk akal. Biar ketemu sekali aja, jatuh cinta banget sama dokter Y. Belakangan, baru tahu kalau dokter Y ini lulusan Jerman. Sebenarnya lulusan mana aja, asal dokternya 'cocok' ya oke-oke aja sih. Sayangnya, kalo ke dokter ini, gak ditanggung sama fasilitas kesehatan dari kantor. Yo wes, no problemo jugak, secara sama  dokter Lusi juga sudah 'cocok'.

DSA #4
Sebut saja dokter Z. Ini gara-gara selasa lalu Nathan Panas, plus pilek mbeler kayak kran bocor.
Dokter Lusi pas gak jadwal praktek. Asal pilih aja dokter hari itu yang praktek. Jadilah ketemu sama dokter Z ini. Mengingat penyakitnya Nathan sama dengan kasus DSA #3, eyke rada shock juga. Soalnya anamnesisnya gak detil kayak dokter Y. Cuma ditanya sakit apa, trus disuruh ke ranjang untuk diperiksa.
Habis gitu langsung nulis resep 2 halaman penuh.

Setelah itu dokter Z bilang berat Nathan kurang. Okey, emang betul. Ditanyakan Nathan BAB berapa kali sehari. Selama ini sih 2-3x sehari. Dokter Z bilang harusnya sehari 1x. Makanannya gak semua diserap sempurna karena keburu "dibuang' makanya beratnya kurang. Heran juga, dokter Lusi gak pernah menyinggung masalah BAB ini. Salah eyke juga gak tanya  ke dokter Lusi masalah BAB harusnya berapa kali. Dari dulu sih NAthan BAB ya emang 2-3 x sejak MPASI, jadi kupikir normal-normal aja.
Masalah BAB ini, sama dokter Z dikasih INTERLAC. Semacam Yakult gitu.
Well, dari dokter Z ini setidaknya dapan pandangan baru, soal BAB.

Btw, resep dari dokter Z ternyata oh ternyata....4 racikan puyer. Bagooooosssss!!!
Eyke sebagai ibu dari bayi mungil, cuma bisa nyengir aja lihat Nathan harus minum 4 puyer sekaligus dalam sehari.

Kesimpulan:
DSA sama dengan manusia lainnya, ada kurang lebihnya.
Ada yang cocok, ada yang kurang cocok.
Eyke sebagai ibu mau yang terbaik untuk anaknya, malah jadi galau pilih DSA yang mana.
Cuma bisa berdoa Nathan sehat terus, jadi gak perlu langganan ke DSA.
Amin.

Soal ART

Aku : Si mbak Nur barusan aku suruh bersihin kamar mandi. 5 menit selesai
Didi : Punya ilmu, barangkali
Aku : Edan!!


Itu sepenggal 'kisah' soal pembantu alias asisten rumah tangga.
Kayaknya kisah klasik emak-emak deh ginian inih.

Sebenarnya ini kejadian Januari lalu. Tapi mo curcol ajalah di sini (di sinilah enaknya punya blog, bisa jadi 'tempat sampah' sesuka kita).
Sejak mbak Ella balik kampung gara-gara ikut suaminya, dimulailah drama urusan ART ini.
Dari jauh hari udah bilang ke mabak Ella, kalo mo pergi, carikan pengganti.
Sampai last minute mbak Ella mau dijemput travel yang nganter dia mudik, baru deh dikenalin sama mbak Nur, penggantinya.
Mbak Nur inih, ternyatah, kerjah di tiga rumah. TIGA!
Yo wes lah, pikir dipikir daripada pusing mikirin cucian, setrikaan, nyapu, endebla endeble.. okelah...
Pagi kerja di majikan A. Habis itu lanjut di rumah eyke, trus lanjut ke rumah majikan Z.

Mbak Nur ini bener-bener bikin eyke pusing bin sutriss sambil nangis garuk-garuk lantai.
Betapa tidak. Masuk udah bauk asyem keringatan.
Langsung cuci piring disertai bunyi gedubrakan dan krompyangan.
Nyapu sambil terbang, ngepel sambil lari, setrika asal-asalan.
Semua kerjaan -- cuci piring, cuci baju, setrika, nyapu, ngepel, sesekali lap-lap dan sesekali bersihin kamar mandi-- bisa selesai dalam 1,5 jam dan gak ada yang bersih dan rapi.
Trus, baru 3 hari kerja, udah berani pinjem tabung gas eyke. Nglunjak!!
Mana berani dia pinjam di majikannya yang lain!!
PHK aja!!

Untungnya segera dapat penggantinya. Kalo gak, eyke bisa mati berdiri *lebay
Sekarang urusan ART diambil alih Mbak Yani. Orang Sunda, rajin pisan euy.
Kerja di 3 rumah jugak. Tapi untungnya gak buru-buru, bersih dan rapi.

Tapi tetep aja mau ART yang mencurahkan segala jerih payah cucuran keringatnya hanya untuk eyke...
Butuh bantuan kapan aja, selalu siap sedia.
Mbak Yani kemarin mintak libur sehari gara-gara majikannya yang lain minta dia masuk full seharian soalnya lagi bikin selamatan. Hooooohhhh..... No problemo baru sekali ini.
Tapi next time, kalo gitu lagi, emoh lahh...
Mentang-mentang eyke baik hati, murah senyum *ceile dibuat mainan sama ART.
Gak rela.......