Jumat, 12 April 2013

Soal DSA

Hubungan alias relasi dengan DSA (dokter spesialis Anak) itu mirip-mirip kayak hubungan dengan pacar atau dengan ART.
Maksudnya, cocok-cocokan gitu.
Nyambung atau nggak.
Ada 'simbiosis mutualisme'.
Kalau gak nyambung, atau salah satu pihak merasa dirugikan, gak merasa nyaman, gak sreg, ya berarti gak cocok.

Soal DSA Nathan ya begitu itu.
Well, sampe Nathan mau 11 bulan rabu depan, emak bapaknya sudah menemui 4 DSA.

DSA #1
Sebut saja dokter X.
Ini dokter pertama yang kami temui. Bukan DSA pilihan kami (secara gak tahu DSA yang rekomended di RS tempat Nathan lahir, jadi siapa saja DSA yang ada, ho-oh aja), tapi dokter X ini yang mengobservasi Nathan waktu baru lahir, sampai keluar RS. Seharusnya, dokter X ini yang akan jadi DSA tetap Nathan, untuk imunisasi, kontrol kesehatan, atau lainnya. Sayang-disayang, dokternya gak praktek di hari Sabtu. Kenapa harus hari Sabtu? Karena hanya hari Sabtu yang sangat mungkin untuk Didi nganterin imunisasi, dll.
Ketemu dokter ini 3 kali aja. Waktu baru lahiran, 3 jam setelah Nathan lahir, dan esok harinya lagi.
So far, DSA nya kurang informatif. Baeklah, secara gak berhubungan sama dokter X lagi. No problemo.

DSA #2
Dokter Lusi. Konsultan neonatologi. Praktek di hari Sabtu. Klop! Ini yang jadi DSA tetapnya Nathan untuk kontrol tiap bulan, imunisasi, dll. Pengamatanku, kalau kita banyak tanya, dia banyak menjelaskan. Kalau kita gak tanya apa-apa, dokternya ya gak  kasih edukasi atau informasi apapun. Fiyuuuhhh...
Jadi, sebagai orang tua cerdas *ceile musti siapin berbagai pertanyaan biar gak rugi-rugi amat. Haha...
Dokter Lusi ini ramah. Hafal sama pasiennya. Trusm dia selalu croscek 'kepintaran' Nathan sudah sesuai dengan usianya atau tidak. Sejauh ini, puas-puas ajalah eyke.
Kecuali di bagian yang digaris bawahi itu aja sih yang bikin kurang sreg dikit. Diiiikkiiiiiiiiittt....

Concernku belakangan ini, soal berat badan Nathan yang naiknya cuma dikiiiiiiiiit banget. 1 ons selama 2 bulan berturut-turut.  Dokternya cuma bilang, tekstur MPASInya dinaikkan. Memang setelah itu Nathan naik 6ons. Gak ada saran lain atau pemeriksaan lain.

Berhubung ke dokter Lusi cuma urusan imunisasi, gak pernah periksa waktu Nathan sakit, jadi ya gak punya gambaran lengkap soal apa dan bagaimana dokter ini mengenai diagnosa, medikasi, dll.

DSA #3
Sebut saja dokter Y. Cuma sekali aja kunjungan ke dokter Y. Waktu Nathan panas, batuk, pilek. Hanya terpikir ke dokter Y coz prakteknya dekat rumah dan waktu itu sudah malam banget.
Dokter Y ini, anamnesanya panjang, tapi mengena. Jadi bikin diagnosa sama medikasinya juga masuk akal. Biar ketemu sekali aja, jatuh cinta banget sama dokter Y. Belakangan, baru tahu kalau dokter Y ini lulusan Jerman. Sebenarnya lulusan mana aja, asal dokternya 'cocok' ya oke-oke aja sih. Sayangnya, kalo ke dokter ini, gak ditanggung sama fasilitas kesehatan dari kantor. Yo wes, no problemo jugak, secara sama  dokter Lusi juga sudah 'cocok'.

DSA #4
Sebut saja dokter Z. Ini gara-gara selasa lalu Nathan Panas, plus pilek mbeler kayak kran bocor.
Dokter Lusi pas gak jadwal praktek. Asal pilih aja dokter hari itu yang praktek. Jadilah ketemu sama dokter Z ini. Mengingat penyakitnya Nathan sama dengan kasus DSA #3, eyke rada shock juga. Soalnya anamnesisnya gak detil kayak dokter Y. Cuma ditanya sakit apa, trus disuruh ke ranjang untuk diperiksa.
Habis gitu langsung nulis resep 2 halaman penuh.

Setelah itu dokter Z bilang berat Nathan kurang. Okey, emang betul. Ditanyakan Nathan BAB berapa kali sehari. Selama ini sih 2-3x sehari. Dokter Z bilang harusnya sehari 1x. Makanannya gak semua diserap sempurna karena keburu "dibuang' makanya beratnya kurang. Heran juga, dokter Lusi gak pernah menyinggung masalah BAB ini. Salah eyke juga gak tanya  ke dokter Lusi masalah BAB harusnya berapa kali. Dari dulu sih NAthan BAB ya emang 2-3 x sejak MPASI, jadi kupikir normal-normal aja.
Masalah BAB ini, sama dokter Z dikasih INTERLAC. Semacam Yakult gitu.
Well, dari dokter Z ini setidaknya dapan pandangan baru, soal BAB.

Btw, resep dari dokter Z ternyata oh ternyata....4 racikan puyer. Bagooooosssss!!!
Eyke sebagai ibu dari bayi mungil, cuma bisa nyengir aja lihat Nathan harus minum 4 puyer sekaligus dalam sehari.

Kesimpulan:
DSA sama dengan manusia lainnya, ada kurang lebihnya.
Ada yang cocok, ada yang kurang cocok.
Eyke sebagai ibu mau yang terbaik untuk anaknya, malah jadi galau pilih DSA yang mana.
Cuma bisa berdoa Nathan sehat terus, jadi gak perlu langganan ke DSA.
Amin.

Tidak ada komentar: