 |
| Suasana Bali |
 |
| Crispy Duck |
 |
| Nasi Campur Bali |
Ini resto bebek bengil terbaru. Tepatnya di salah satu mall dengan konsep open air di BSD City, Tangerang Selatan. Selemparan kolor doank dari rumah... alias 7 kiloan. Haha... Tapi kalo masih sama-sama Serpong ya deket lah itungannya. Mallnya jugak mall baru di Serpong. The Breeze namanya.
Kunjungan ke bebek bengil alias Dirty Duck Diner ini gak pake planning.
Pas malam minggu, pengen keluar aja.
Sudah nyangka kalo makan disini musti siapin kocek lebih banyak. Tapi gak nyangka kalo bebek doank bisa menyentuh nominal di atas 100ribu.
Hahaha,... Saya sama Didi sampek bengong.
Karena favoritnya bebek goreng crispy sama nasi campur bali, ya 2 menu inilah yang kami pesan.
Untuk bebeknya 107K++ jelas menjadi bebek goreng termahal yang pernah saya makan.
Tapi untuk rasanya jelas bukan kesukaan saya.
Bebek goreng ini setengah ekor bebek digoreng garing dengan seporsi nasi plus 3 macam sambal dan urap-urap. Bagi saya bebeknya terlalu garing sampai rasa bebeknya nyaris hilang. Bumbunya juga gak meresap sempurna. Mengingat bebek ini pricey, kecewa banget deh rasanya.
Untuk sambalnya, saya hanya suka sambal matangnya (terasi). Untuk sambal matahnya, hmmm... kok seingat saya masih enak sambal matah yang saya makan di Bali.
Urap-urapnya juga biasa saja.
Kapok deh.
Untuk nasi campur balinya (70K++) cukup enak. Cenderung biasa saja. Gak ada rasa yang spesial.
Setengah butir telur rebus, urap-urap yang sama dengan yang di bebek goreng, kacang goreng, bakwan jagung, sate lilit, daging bumbu bali. Jauh lebih enak dengan yang saya makan di Bali.
Minuman pilihan saya Menteng Street (45K++) adalah avocado plus kopi diblend dengan topping vanilla ice cream. Creamy. Selera saya banget.
Total yang harus dibayar bisa dilihat sendiri di bill. Itu dapat potongan 10% karena bayar pakai BNI card.
Dengan harga semahal ini, saya lebih milih makan sushi tei... !!
xoxoxo....
Gak nyampe seminggu dari makan bebek di sini,gara-gara sakit hati makan bebek mahal saya makan bebek lagi di warung bebek kaki lima di komplek rumah saya. Bebek Gledek, namanya. 20ribu sepotong. Puas... hahaha....
Pas malam minggu, pengen keluar aja.
Sudah nyangka kalo makan disini musti siapin kocek lebih banyak. Tapi gak nyangka kalo bebek doank bisa menyentuh nominal di atas 100ribu.
Hahaha,... Saya sama Didi sampek bengong.
Karena favoritnya bebek goreng crispy sama nasi campur bali, ya 2 menu inilah yang kami pesan.
Untuk bebeknya 107K++ jelas menjadi bebek goreng termahal yang pernah saya makan.
Tapi untuk rasanya jelas bukan kesukaan saya.
Bebek goreng ini setengah ekor bebek digoreng garing dengan seporsi nasi plus 3 macam sambal dan urap-urap. Bagi saya bebeknya terlalu garing sampai rasa bebeknya nyaris hilang. Bumbunya juga gak meresap sempurna. Mengingat bebek ini pricey, kecewa banget deh rasanya.
Untuk sambalnya, saya hanya suka sambal matangnya (terasi). Untuk sambal matahnya, hmmm... kok seingat saya masih enak sambal matah yang saya makan di Bali.
Urap-urapnya juga biasa saja.
Kapok deh.
Untuk nasi campur balinya (70K++) cukup enak. Cenderung biasa saja. Gak ada rasa yang spesial.
Setengah butir telur rebus, urap-urap yang sama dengan yang di bebek goreng, kacang goreng, bakwan jagung, sate lilit, daging bumbu bali. Jauh lebih enak dengan yang saya makan di Bali.
Minuman pilihan saya Menteng Street (45K++) adalah avocado plus kopi diblend dengan topping vanilla ice cream. Creamy. Selera saya banget.
Total yang harus dibayar bisa dilihat sendiri di bill. Itu dapat potongan 10% karena bayar pakai BNI card.
Dengan harga semahal ini, saya lebih milih makan sushi tei... !!
xoxoxo....
Gak nyampe seminggu dari makan bebek di sini,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar