Kamis, 08 Mei 2014

Belajar Nge-bento

Yang cantik itu, Mbak Pristy yang ngajarin kyaraben
Diliput sama media tv
Mocinya enak
Ini late post ya...
Gegara sejak bulan lalu ceki-ceki untuk goodiebag ultah Nathan, nemu lah
beberapa catering bento untuk anak- anak.
Pas juga nemu ada workshop bento yang diadakan di daerah Serpong.
Cucok bingits. Penasaran kenapa sekotak bento itu bisa cukup mahal harganya. Trus, melihat kurangnya kreativitas saya 'mendekorasi' makan siang Nathan yang begitu dan begitu lagi, saya daftar deh ikut kelas bentonya. Tentunya bukan pengen mahir bikin
bento sekelas catering-catering itu. Cuma mau belajar saja. Bisa mahir atau
gak urusan belakangan.

Fyi, secara gamblang bento itu ya makanan dalam kotak makan. Tapi dengan
sentuhan seni seperti permainan warna dan bentuk supaya terlihat menggugah
selera.
Sedangkan bento yang bentuknya seperti karakter tertentu, misal binatang
atau tokoh kartun disebut kyaraben.

Back to kelas bento. Setelah nitipin Nathan ke bapak dan om tantenya capcuz
meluncur ke Chin-Ma-Ya resto di daerah Gading Serpong.
Sampai sana workshopnya baru saja dimulai. Baru tahu ternyata diliput sama
media. Tahu gitu dandan asoy geboy. Hahaha... *narsis
Berhubung di negara aslinya sono lagi spring alias musim bunga sakura, so
tema kyarabennya juga musim semi.
 
Bagitu alat dan bahan tersedia, langsung deh mulai step by step membentuk
onigiri atau nasi kepal, cara 'menempel' nori, dst...
Gilak! Ternyata gampang-gampang susah. Jari-jari rasanya keriting. Bahkan
kadang sampai lupa nafas *lebay
Sampai jadi semua memakan waktu 2 jam. Busseettt...
Tapi hasilnya sepadan lah.
Didemokan juga cara buat tamago atau telur gulung. Sayang untuk cara
membuat egg sheet (yang berwarna warni) baru bisa diajarkan di workshop
untuk kelas advance.

Oya, pengajarnya adalah Mbak Pristy dari Little Bento House. Sedangkan yang
punya hajat adalah wisataseru.com.

Setelah bergulat dengan bento, waktunya makan. Jadi bayar workshop sudah
termasuk ocha sepuasnya, dessert (yang ternyata 2 pcs mochi yang enak
bangets), sama seporsi tan tan men. Wokeiii, next time boleh lah balik ke
chin-ma-ya ngajakin Didi nyobain mochi sama ramen di situ.

So, apa hasil dari belajar ngebento? Tepuk tangan untuk buibu yang rajin mendekor menu makan anaknya. Saya... kagum!
Xoxo....

2 komentar:

Bunda Hebat mengatakan...

Mau juga dong mba diajar membuat bento seperti itu

Anonim mengatakan...

Enaak sepertinya rasa bento itu, kebetulan anak saya suka banget Bento , selain Bubur kacang hijau.