Membatalkan rencana ke floating market, kami memilih ke Jendela Alam.
Setelah cek in penginapan dan take a nap sebentar kami memutuskan untuk lanjut jalan-jalan. Tapi rasanya kalau ke floting market kejauhan, apalagi sudah kesiangan. Jadilah dadakan googling dan nemu JA yang jaraknya gak jauh dari penginapan, hanya sekitar 5 menit.
Sekitar jam 3 siang kami tiba di JA. Untuk ke sini mending pilih pagi hari atau sore sekitar jam 3 karena sinar matahari gak terlalu terik. JA tutup jam 5 sore. Untuk anak seusia Nathan cukuplah di JA 2 jam.
Tiket masuk JA IDR15.000. Untuk anak-anak yang tingginya di bawah 85cm free entry. Karena Nathan 90 cm bayar full.
Di loket tiket ditawarkan juga tiket terusan untuk bermain seluruh wahana permainan. Saya lupa berapa harga tiket terusan. Kami memilih membayar tiket masuk saja dan 1 tiket untuk farming seharga 20ribu.
Kegiatan farming ngapain aja? Memberi makan hewan dan memanen buah dan sayur. Ahhh yang begini ini Nathan senang sekali. Setelah membayar tiket, kami diantar oleh seorang fasilitator untuk mengelilingi JA.
Pertama kami menuju ke kebun wortel. Fasilitator akan mendampingi untuk memetik wortel yang nantinya akan diberikan ke hewan-hewan. Jadi wortelnya memang kecil-kecil karena yang dimakan oleh hewan- hewan terutama adalah daunnya. Ada juga kebun kangkung untuk makanan binatang juga tapi sore itu sudah habis dipanen.
Setelah memenuhi keranjang dengan wortel, kami menuju kandang kambing. Wah, kambingnya besar. Makannya lahap banget. Awalnya Nathan takut memberi makan kambingnya, tapi setelah agak lama dia malah mau ngasih makan terus. Padahal wortelnya harus dibagi dengan binatang lainnya. Gak jauh dari kandang kambing terdapat kandang ayam dan angsa.
Kalau mau membeli telur ayam kita juga bisa langsung mengambil telurnya dari kandang. Karena kandang ayam, bisa dibayangkan sendiri harumnya. Hahaha... Jenis ayam yang dipelihara di sini adalah ayam kampung arab. Telurnya dijual 2.700 per butir.
Selain memberi makan kambing, Nathan juga kasih makan wortel ke kuda pony, sapi, kelinci, dan rusa.
"Nyam nyam nyammm".
"Hak sapi... ayo makannn".
Hwaaa... Nathan semangat banget.
Selain memberi makan binatang, kami juga melihat kebun sayuran. Sayuran di sini ditanama secara hidroponik. Karena tidak membeli, kami hanya sekedar melihat saja.
Pengen sih beli sayuran. Tapi di penginapan gak ada kulkas. Kalo nunggu pulang besok sayurnya bakal gak segar. Sayur yang bisa dipanen hari itu adalah selada, sawi, dan pokchoy.
Saya memilih memanen tomat cherry untuk dibawa pulang. Harganya 30.000/kg. Baru tahu ternyata tomat cherry yang matang dan manis justru berwarna kuning. Sedangkan yang muda berwarna merah. Hop hop hop dalam sekejap Nathan sudah memenuhi keranjang dengan tomat.
Di JA terdapat labu kuning raksasa. Selain itu ada juga jenis tanaman labu lainnya. Tak hanya belajar berkebun, anak-anak juga bisa belajar menghias tanah liat.
Sedangkan untuk bermain, ada flying fox, memancing, mengendarai kuda, becak mini, dan kolam renang.
Nathan donk main flying fox. Waktu lihat anak lain dia bilang mau main. Tapi pas dipakaikan perlengkapan keamanan mukanya langsung bingung. Tapi dia nurut aja tuh naik ke menara sama bapaknya. Saya nunggu di sebrang dengan was-was. Sudah merelakan tiketnya mubazir kalau Nathan gak mau meluncur. Ehhhh tapi Nathan berani tuh! Hebattt!!!
Mau juga dia naik kuda tapi antriannya cukup banyak. Gak jadi naik kuda deh. Akhirnya sore itu pulang ke penginapan dengan peluh. Tapi Nathan wajahnya srneng banget. Ah, kalo kamu hepi ibuk juga hepi, Nak...
Di pintu keluar kami menukar tiket masuk dengan bibit kangkung. Yeeaayy...
Kalo ke daerah Lembang, Bandung bolehlah membawa anak-anak sejenak ke sini. Saya sih lebih memilih main di JA daripada ajak Nathan ke Kampung Gajah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar