Akhirnya gembul datang juga ke Surabaya!! Yiippyyy!!
Seneng banget pastinya...
Wiken yang biasanya manyun aja di depan TV, jadi lebih ceria dan berwarna dengan datangnya Gembul... Hehe...
Gembul datang sabtu pagi, langsung aku todong jalan-jalan. Ga punya planning yang jelas, pokoknya keluar aja. Akhirnya Sabtu cuma nonton di Tunjungan Plaza. Nonton INCEPTION. Filmnya keren. Tapi sayang aku ga terlalu nyambung dengan ceritanya. hahaha... Dodolnya kumat... Abis nonton, duduk bentar di J Co. Lumayan buat ganjel perut, trus pulang.
Malemnya bingung mau cari makan di mana. Akhirnya ke G Walk, dengan pertimbangan banyak makanan, jadi tinggal pilih. Akhirnya nemu satu spot yang agak rame. Pilihan jatuh ke sate kambing, lontong kikil, plus tahu tek. Sate kambingnya standard, potongan dagingnya imut. Ga da bau prengus lhas kambing. Kikilnya lumayan aja. Jauh lebih enak di langgananku, Lontong kikil bu Sugeng di daerah Ngagel. Tahu tek-nya juga standard aja. Lebih enak dikit yang bisa jualan depan rumah.
Dari G Walk, langsung meluncur pulang. Sempet foto-foto di Citraland. Dulu udah punya pengalaman foto bareng temen-temen dan ternyata diusir sama satpamnya. Tapi berhubung kemarin liat ada beberapa orang yang juga foto-foto, akhirnya ikutan foto. Dan kejadian lalu terulang lagi. Kita diusir lagi sama satpamnya. Hahahahaha....
Minggunya, aku kepikiran untuk ke hutan mangrove. Ekowisata baru di Surabaya. Kemarin2 ngajakin adikku, dia ga mau. Mumpung ada gembul yang punya slogan "Apa sih yang gak buat Dian", jadi pas banget tuh ngajakin dia. Xixixixi :p
Supaya searah, akhirnya tujuan utama dimulai dari rumah ke Museum Kesehatan di deket Tugu Pahlawan. Dasar kurang beruntung, kita kena tilang pas di depan tugu pahlawan. Alasan polisinya, kita ngambil jalurnya sepeda motor dan angkutan umum. Melayang deh 50ribu...
Karcis masuk museum kesehatan cuma 1.500 rupiah per orang. Buka senin-jumat jam 08.00-16.00. Kalo sabtu-minggu jam 10.00-14.00.
Ruangannya di bagi dua, kesehatan budaya dan kesehatan masa kini. Di bagian kesehatan budaya banyak koleksi kesehatan yang berhubungan dengan santet, perdukunan, dan hal-hal yang di luar akal manusia. Gak heran kalo museum ini lebih dikenal dengan museum santet.
Ruangan yang lain lebih banyak berisi koleksi alat-alat kesehatan yang lebih modern dan juga koleksi foto-foto kegiatan menteri kesehatan. Menurutku pribadi, ga da yang menarik di museum ini, tapi dengan 1500 perak aja aku ga berharap dapat yang lebih spektakuler.
Tujuan berikutnya, kami ke KENPARK, Kenjeran. Karcis masuk 7500 rupiah untuk kendaraan roda 4, termasuk 2 penumpang. Anehnya, di dalam kawasan kita juga ditarik retribusi parkir lagi. Yang menarik di sini justru bukan pantainya (yang sangat kotor), tapi obyek seperti klenteng dengan patung 4 face Budha, Sanggar Agung dengan patung Dewi Kwan Im, dan Pagoda yang dibuat menyerupai pagoda di negeri Cina. Pagodanya sendiri belum selesai di bangun. Tapi fisik bangunannya udah keliatan aslinya. Kalo aku bilang sih, mirip dengan bentuk galon air mineral...
Banyak warung yang menjual makanan khas Surabaya, Lontong Kupang dan sate kerang. Kupang sendiri sejenis kerang kecil yang bayak terdapat di pantai kenjeran.
Gembul penasaran pengen nyobain. Akhirnya kita cuma pesen seporsi sate kerang(6K), lontong kupang(5K), dan es degan. Rupanya gembul ga begitu suka :'(
Puas berpanas-panas ria di kenjeran, kami lanjut ke Hutan Mangroove di daerah Wonorejo.
Dari posko-nya, kami diantar dengan perahu menyusuri sungai yang ditumbuhi mangrove di sepanjang tepi sungai. Begitu sampai di muara sungai, ada pasko lagi tempat pengunjung bisa bersantai menikmati suasana.
Sejauh mata memandang, hanya air dan tumbuhan mangrove. Ga seindah yang aku harapkan. Bayanganku sih akan banyak burung atau hewan-hewan lainnya, tapi nyatanya tidak begitu.
Biaya naik perahu Rp25.ooo per orang. Wisata ini buka tiap akhir pekan dari pagi hingga jam 8 sore. Cukup menarik juga untuk beristirahat dan kumpul-kumpul.
Begitu sampai di posko yang di laut, ternyata banyak pengunjung yang datang sebelum kami. Kebanyakan rombongan pemuda. Ada yang asyik main kartu, ada juga yang memancing. Ada beberapa rombongan keluarga. Bahkan ada rombongan yang lagi foto prewedding :)
Kami meninggalkan posko denan perahu terakhir yang menjemput kami jam 4 sore. Agak kelamaan juga perahunya datang, jadi gembul sempet bubuk... Semilir anginnya emang pas banget buat tidur...
Well, waktunya pulang. Gembul juga musti balik ke Jakarta.
Yang jelas seneng banget bisa jalan sama Gembul (walo cuma 2 hari) dan menjalani kehidupan normal layaknya pasangan lainnya... (^.~)
Patung 4 wajah Budha
Sate kerang
Patung Dewi Kwan Im
Pagoda (entahlah apa namanya)
Pasangan yang sedang foto prewedding di hutan mangrove
Menyusuri sungai